Direksi

Nick Groene
Direktur Utama
Warga negara Prancis yang berdomisili di Jakarta, Indonesia, Bapak Nick Groene berpengalaman lebih dari 25 tahun berkecimpung di sektor perbankan global, dengan komitmen kepemimpinan strategis yang kuat dan pengelolaan keuangan yang bijak. Di usia 48 tahun, beliau memadukan keahlian mendalam dalam bidang treasury, manajemen risiko, dan keuangan internasional dengan kerendahan hati yang mencerminkan pendekatan kepemimpinannya yang kolaboratif.
Landasan Akademik
Perjalanan akademik Bapak Nick Groene mencerminkan dedikasi beliau untuk terus belajar sepanjang hidupnya. Beliau meraih gelar MBA dari University of Chicago Booth School of Business, dan gelar Master dari SKEMA Business School serta gelar M.Sc. dalam Ekonomi dan Keuangan dari Paris University. Sebagai alumni Harvard Business School, beliau terus memperkaya wawasannya dan menggabungkannya dengan kombinasi ketajaman analitik dan kepemimpinan visioner yang seimbang.
Leadership Journey
Diangkat sebagai Direktur Utama pada Desember 2024, Bapak Nick Groene telah menjadi bagian integral dari
kepemimpinan Bank sejak bergabung sebagai General Manager of Treasury pada 2020. Pengangkatannya sebagai Direktur pada 2021 dan penunjukan kembali untuk masa jabatan berikutnya menegaskan mandat yang beliau emban untuk memandu Bank menghadapi dinamika keuangan yang terus berkembang. Dalam perannya saat ini, beliau tetap berfokus pada pertumbuhan berkelanjutan, manajemen risiko yang cermat, serta inovasi, dengan masa jabatan hingga 2027.
Keahlian Global
Sebelum berkiprah di Indonesia, Bapak Nick Groene mengasah keahliannya di sejumlah negara lain. Sebagai Head of International Treasury di QNB Group, Qatar, beliau mengelola operasi treasury di 33 negara di Asia Pasifik, Eropa, dan Afrika, membangun kolaborasi serta resilience dalam situasi yang kompleks. Kariernya juga mencakup peran-peran strategis di berbagai lembaga keuangan terkemuka di Jepang, Luksemburg, Inggris, Islandia, dan Uni Emirat Arab, yang membentuk pola pikir global dengan gaya kepemimpinan beliau yang inklusif.
Komitmen terhadap Keunggulan
Pada tahun 2024, Bapak Nick Groene semakin meneguhkan dedikasinya terhadap pengembangan profesional melalui berbagai program berikut:
- Sertifikasi Manajemen Risiko Level 7 untuk Direksi
- E-Learning Manajemen & Investigasi Anti-Fraud
- E-Learning Anti-Pencucian Uang
- E-Learning Kesadaran Sanksi Keuangan
- Cyber Awareness 2024
- E-Learning Pelindungan Data Pribadi
- QNB Sustainable Finance Online Course 2024
Bapak Nick Groene tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Direksi lainnya, anggota Dewan Komisaris, ataupun dengan pemegang saham pengendali Bank.

Windiartono Tabingin
Direktur
Warga negara Indonesia, berdomisili di Jakarta, Indonesia. Sebagai profesional di bidang perbankan, Bapak Windiartono Tabingin (63 tahun) berpengalaman lebih dari 38 tahun berkarier di industri perbankan secara luas Indonesia. Beliau memiliki pemahaman mendalam di bidang manajemen keuangan, sumber daya manusia, dan tata kelola organisasi. Dengan latar belakang akademik yang kuat dan keterlibatan aktif dalam berbagai asosiasi industri, beliau terus berkontribusi dalam pengembangan sektor perbankan yang berkelanjutan.
Landasan Akademik
Komitmen Bapak Windiartono terhadap pembelajaran tecermin dari perjalanan akademiknya. Beliau meraih gelar sarjana dari Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto (1984), sebelum melanjutkan pendidikan pascasarjana di bidang Keuangan serta Manajemen SDM & Perilaku Organisasi di Rensselaer Polytechnic Institute (RPI), Troy, New York, AS (1994). Pendidikan ini membekalinya dengan wawasan strategis dalam mengelola organisasi dan risiko di sektor perbankan.
Leadership Journey
Diangkat pertama kali sebagai Direktur Bank berdasarkan keputusan RUPSLB pada 29 November 2012, Bapak Windiartono resmi menjabat setelah memperoleh persetujuan dari Bank Indonesia pada 25 Februari 2013. Kepercayaan pemegang saham terhadap kepemimpinannya terus berlanjut dengan pengangkatan kembali beliau sebagai Direktur dalam RUPST pada 30 Mei 2024, dengan masa jabatan hingga 2027.
Keahlian Industri
Dengan pengalaman lebih dari tiga dekade di sektor perbankan, Bapak Windiartono memulai kariernya di Bank Rakyat Indonesia (Persero) sejak 1986 hingga 2012. Selama melaksanakan tugas di Bank Rakyat Indonesia, beliau juga menjabat sebagai Komisaris PT Asuransi Jiwa Bringin Jiwa Sejahtera (2011–2012), di mana beliau memperdalam pengalaman manajerialnya dalam sektor asuransi dan manajemen risiko. Keterlibatannya di dunia perbankan tidak terbatas pada lingkup operasional semata. Beliau turut aktif di berbagai asosiasi industri. Beliau menjabat sebagai Sekretaris Jenderal BARa, dan pernah menjadi Anggota Dewan Sosial dan Olahraga di Ikatan Bankir
Indonesia (IBI) (2015–2019). Selain itu, beliau juga berperan sebagai Wakil Sekretaris Jenderal Forum Komunikasi Direktur Kepatuhan Perbankan (FKDKP) dan anggota bidang Hukum serta ESG di Perbanas. Saat ini, beliau juga merupakan asesor bersertifikat dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) serta memegang sertifikasi kompetensi Manajemen Risiko Level 7 dan Kepatuhan Level 3.
Komitmen terhadap Keunggulan
Pada tahun 2024, Bapak Windiartono terus memperkuat kompetensinya dengan mengikuti berbagai program pengembangan profesional, antara lain:
- Refreshment Level 6 & Level 7 (Sertifikasi Manajemen Risiko untuk Eksekutif), diselenggarakan oleh BARa
- Sosialisasi Pelaksanaan Bye Laws, diselenggarakan oleh Perbanas
- Workshop Metodologi Asesmen dan Manajemen Risiko Perbankan, diselenggarakan oleh LSPP
- Diskusi Sertifikasi Manajemen Risiko, diselenggarakan oleh Perbanas
- Seminar Penyelarasan Risiko – Meningkatkan Efektivitas Penerapan Manajemen Risiko untuk Mewujudkan Industri Perbankan yang Berkelanjutan, diselenggarakan oleh BARa
- FGD Harmonisasi Penyusunan RSKKNI Bidang Manajemen Risiko Perbankan, diselenggarakan oleh OJK
- FGD Penerapan Sertifikat Elektronik & Implikasinya bagi Perbankan, diselenggarakan oleh Perbanas
- Sertifikasi Ulang Asesor Kompetensi, diselenggarakan oleh LSPP
- FGD Persamaan Persepsi Perizinan Penilaian Kemampuan dan Kepatutan (PKK) Kepengurusan & Kepemilikan Bank Umum, diselenggarakan oleh OJK
- Refreshment Level 7 – Strengthening 4 Pillars Risk Control System Toward Sustainable Bank, diselenggarakan oleh BARa
Bapak Windiartono Tabingin tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Direksi lainnya, anggota Dewan Komisaris, ataupun dengan pemegang saham pengendali Bank.

Gede Shanta Wiguna
Direktur
Warga negara Indonesia, berdomisili di Jakarta, Indonesia. Sebagai profesional di bidang perbankan dengan pengalaman luas selama lebih dari 28 tahun di Indonesia, Bapak Gede Shanta Wiguna (54 tahun) memiliki keahlian mendalam dalam manajemen risiko, kepatuhan, dan pengelolaan operasi keuangan. Dengan latar belakang akademik yang kuat dan kiprahnya di berbagai institusi keuangan terkemuka, beliau terus berkontribusi dalam pengembangan sektor perbankan nasional.
Landasan Akademik
Bapak Gede Shanta Wiguna meraih gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Trisakti, Jakarta (1995), kemudian melanjutkan studi pascasarjana dan memperoleh gelar Magister Ekonomi dari Universitas Trisakti pada 2013. Pendidikan ini membekalinya dengan pemahaman mendalam tentang ekonomi dan keuangan, yang menjadi dasar dalam kepemimpinannya di industri perbankan.
Leadership Journey
Diangkat sebagai Direktur Bank pertama kali berdasarkan keputusan RUPST pada 30 Mei 2024, Bapak Shanta mulai efektif menjabat pada 8 Agustus 2024 setelah memperoleh persetujuan dari OJK pada 6 Agustus 2024.
Keahlian Industri
Selama hampir tiga dekade bekerja di industri keuangan, Bapak Shanta telah mengembangkan keahliannya dalam manajemen risiko, kepatuhan, dan operasi keuangan. Sebelum bergabung dengan PT Bank QNB Indonesia Tbk, beliau membangun karier di PT Hongkong and Shanghai Banking Corporation (HSBC) Indonesia sejak 2004, dengan posisi terakhir sebagai Head of Insight & Advisory. Sebelumnya, ia juga bekerja di ABN AMRO, NV Indonesia (1995–2004), dengan posisi terakhir sebagai Compliance and Quality Assurance – Clearing & Custody Advisory Operations.
Komitmen terhadap Keunggulan
Sebagai bagian dari dedikasinya terhadap peningkatan profesionalisme, pada tahun 2024, Bapak Gede Shanta Wiguna mengikuti program pengembangan kompetensi Bank Risk Management Kualifikasi 7, yang diselenggarakan oleh LSPP.
Bapak Gede Shanta Wiguna tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Direksi lainnya, anggota Dewan Komisaris, ataupun dengan pemegang saham pengendali Bank.

Mario Utama
Direktur
Warga negara Indonesia, berdomisili di Jakarta, Indonesia. Sebagai profesional di bidang perbankan selama lebih dari 22 tahun, Bapak Mario Utama (50 tahun) telah dipercaya menangani bisnis perbankan korporat di sejumlah institusi keuangan yang terkemuka di kawasan Asia Tenggara.
Landasan Akademik
Bapak Mario meraih gelar Sarjana Sains di bidang Teknik Elektro dari San Fransisco State University (1996), dan gelar MBA di bidang Keuangan Korporat dari University of San Fransisco (1998).
Leadership Journey
Diangkat sebagai Direktur Bank berdasarkan keputusan RUPSLB pada 4 Desember 2024, dan efektif menjabat pada 24 Januari 2025 setelah mendapatkan Keputusan Hasil Penilaian Kemampuan dan Kepatutan oleh OJK pada 23 Januari 2025.
Keahlian Industri
Sebelum bergabung dengan Bank, Bapak Mario pernah bekerja di Malayan Banking Berhad – Singapore/Malaysia
(2020–2024), dengan jabatan terakhir sebagai Managing Director Group Transaction Banking, di PT Bank BNP Paribas Indonesia (2014–2020) sebagai Director Corporate Banking & Head Global Transaction Banking, di Standard Chartered Bank Indonesia (2012–2014) sebagai Director-Head TB Sales Strategic Client Coverage Group, di PT Bank ICBC Indonesia (2012) sebagai Executive Vice President–Corporate Banking, di PT Bank ANZ Indonesia (2011) sebagai Head Trade & Supply Chain, dan di HSBC (2002–2011) dengan jabatan terakhir sebagai Senior Vice President, Product & Structured Trade di Indonesia.
Komitmen terhadap Keunggulan
Untuk meningkatkan kompetensi profesionalnya, pada tahun 2024 Bapak Mario mengikuti program pengembangan kompetensi Penyelarasan Sertifikasi Manajemen Risiko Level 7, yang diselenggarakan oleh BARa.
Bapak Mario Utama tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Direksi lainnya, anggota Dewan Komisaris, ataupun dengan pemegang saham pengendali Bank.